expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 15 November 2020

REZEKI

Apa itu rezeki? seringkali yang kita pahami rezeki itu berupa uang atau materi yang bisa diukur dan dihitung. Namun nyatanya rezeki tidak selalu demikian. Rezeki adalah nikmat yang Allah berikan pada kita dalam berbagai hal yang bermanfaat dan memberi kebahagiaan dalam diri kita. 

Diberi kesehatan yang paripurna itu rezeki, diberi kemudahan dalam setiap urusan itu rezeki, dipertemukan dengan orang-orang baik itu rezeki, diberi kecukupan setiap ada kebutuhan itu rezeki, memiliki orang tua, saudara, dan teman-teman yang sayang sama kita itu rezeki. Banyak sekali rezeki dan nikmat yang Allah beri dan tak mampu kita hitung jumlahnya. Seringkali kita hanya melihat kekurangan dan apa yang tidak kita miliki sehingga membuat kita menjadi tidak bahagia dan lupa untuk bersyukur atas segala yang telah dimiliki dan diperoleh.

Begitulah kita manusia, seringkali lupa dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki, apa yang telah dicapai, selalu melihat keatas dan ingin seperti orang lain entah itu teman, saudara, atau siapapun yang kita kenal dan ketika kita merasa kitapun layak mendapatkan seperti halnya yang mereka miliki. Padahal Allah telah menetapkan rezeki seseorang, dan Dia telah menakar kelayakan dan kemampuan hambaNya dalam menggunakan rezeki dan nikmat yang Ia beri. Tak selamanya yang terlihat indah, menyenangkan, dan berlimpah itu horizontal dengan keberkahannya. Adakalanya Dia memberi itu semua sebagai ujian. Semakin banyak rezeki yang Ia beri, maka semakin besar pula amanah dan hikmah yang harus dipahami, dan tentunya itu semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.

Rabu, 14 Oktober 2020

Sanggupkah hati menerima kenyataan?? Ketika keikhlasan diuji oleh Sang Pemilik Hati....

Sebuah pernikahan seharusnya dibangun dengan rasa cinta dan kasih sayang yang terjalin antara dua insan. Tentu itu adalah impian setiap orang termasuk aku, kamu dan juga mereka yang sedang memperjuangkan hidupnya untuk menemukan soulmatenya. 

Tapi terkadang apa yang diimpikan tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang dihadapi. Ketika dihadapkan oleh dua pilihan yang seharusnya menjadi satu yaitu mencintai dan dicintai...maka sisi mana yang akan dipilih? Ketika pernikahan menjadi keharusan dan sudah tiba waktunya sehingga menjadi hal yang tidak bisa dielakkan, maka dengan niat untuk beribadah padaNya, mengikuti sunnah RasulNya dan berbagai tujuan dan harapan hidup kedepannya, sanggupkah kita memilih satu dari dua pilihan tersebut, pada sisi mana kita akan kuat berdiri dan menjalani anugerah kehidupan yang diberi olehNya?

Seorang wanita yang fitrahnya menjadi makmum dalam rumah tangga tentunya mengharapkan seorang imam yang mencintainya dan dapat memimpin dan memperlakukannya dengan baik. Begitu juga dengan seorang laki-laki yang akan menjadi imam tentunya menginginkan makmum yang dapat mendampinginya dan menjadi pasangan yang dapat saling melengkapi satu sama lain dan membersamai dalam suka dan duka, serta bisa saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling menasehati dengan kesabaran.

Namun, ketika dipertanyakan menikahmu untuk apa? maka apakah jawaban yang sebenarnya keluar dari hatimu dan bukan hanya perasaan atau impian belaka. Ketika ia yang hadir tak sesuai harapanmu akankah niatmu untuk menikah masih lebih kuat dibandingkan perasaanmu? Mampukah logika mengalahkan hawa nafsu dan keinginanmu?

Tanpa disadari, ketika saat itu hadir....kesempatan yang Dia anugerahkan dan hadirkan sosok yang menerimamu apa adanya. Tapi sebaliknya dirimu tidak bisa menerima kehadirannya karena merasa jauh dari apa yang engkau harapkan, apa yang akan dilakukan dan keputusan apa yang akan kau ambil nantinya? Mampukah kesadaran hati dan ketulusan niat dan tujuan pernikahan yang kau yakini dapat memberikan jawaban yang terbaik bagimu. Ataukah engkau hanya akan dikalahkan oleh hawa nafsu yang kecewa dan pada akhirnya mengambil keputusan yang kau sesali??



Rabu, 03 Juni 2020

Menggunakan Tool "Go To XY" di ArcGIS

Memindahkan data koordinat dari GPS ke software pemetaan mungkin sangatlah mudah dilakukan dan seringkali kita gunakan untuk melihat hasil survei yang telah dilakukan. Data titik, garis, maupun area atau berupa "track" yang telah kita lakukan akan otomatis dapat dipanggil pada beberapa software pemetaan yang mendukung format data GPS tersebut, salah satunya yaitu ArcGIS. Tidak jarang pula kita perlu melakukan pengecekan lokasi dan hanya diberikan titik koordinat yang perlu kita munculkan pada peta. Untuk data yang cukup banyak mungkin kita juga lebih suka menggunakan excel sebagai perantara penyimpanan titik kooordinat tersebut dan dapat dipanggil juga di ArcGIS dengan cepat. Namun ketika titik yang perlu di cek hanya satu atau dua mungkin akan lebih efisien untuk mengeceknya langsung di atas peta (ArcGIS). Dalam hal ini ArcGIS memberikan kemudahan tersebut dengan salah satu toolsnya yaitu "Go to XY".

Untuk penggiat GIS atau terbiasa menggunakan ArcGIS, tools ini sangat biasa dan sudah seringkali digunakan. Namun tidak sedikit pula yang jarang memanfaatkan tools ini karena tidak paham fungsinya atau jarang mengulik tools2 yang terdapat di ArcGIS, padahal tools ini merupakan tools utama. Untuk itu pada tulisan ini saya ingin berbagi cara menggunakan tool "Go To XY" di ArcGIS yang mungkin bermanfaat. Berikut ini langkah-langkahnya :

1. Pertama-tama buka aplikasi ArcGIS.
2. Setelah terbuka kita dapat melihat untuk lokasi tools, terdapat pada toolbar utama yang terdapat di sebelah atas seperti tampak pada gambar di bawah ini.


3. Setelah itu kita dapat langsung klik pada tools tersebut dan akan muncul tampilan seperti berikut 

4. Selanjutnya kita dapat langsung memasukkan titik koordinat yang akan dilakukan pengecekan. Koordinat dapat disesuaikan dengan unit yang digunakan seperti decimal degree atau format lain seperti DMS atau UTM. Untuk itu sebelum memasukkan nilai tersebut kita perlu menyesuaikan formatnya terlebih dahulu dengan meng-klik tanda panah kebawah yang terdapat di posisi paling kanan, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :


5. Pada contoh kali ini saya akan menggunakan unit Degrees Minutes Seconds. Contohnya saya ingin mencari lokasi di sebuah Desa Padasenang di Kabupaten Sukabumi yang terletak pada koordinat 106°58’30,72”E dan 7°17’9,13”S. Sebelumnya kita perlu mengaktifkan coordinate systems pada data frame properties.
Dengan format diatas kita dapat langsung memasukkannya ke dalam kotak Long (longitude/bujur) dan Lat (latitude/lintang). Untuk itu kita harus benar memasukkannya dan jangan sampai tertukar ya.


Setelah dimasukkan angka koordinatnya, lalu tekan "enter" untuk mengarahkan ke titik koordinat. 

6. Setelah itu, kita dapat memunculkan titik koordinat dengan melakukan klik pada "add point" atau "add label point" seperti tampak pada gambar di bawah ini : 



7. Setelah itu kita dapat mengconvert data ke dalam file shp jika ingin menyimpannya, dan melakukan penyimpanan seperti biasa.





pilih lokasi sesuai keinginan kita :




Klik "yes" dan files shp akan muncul...


Demikianlah cara sederhana untuk memasukkan koordinat menggunakan tools "Go To XY" menggunakan ArcGIS, semoga bermanfaat ;)

Minggu, 15 Maret 2020

H.I.J.R.A.H

16 Maret 2020/ 21 Rajab 1441


Tak terasa sebulan sudah aku berada di sini, Bandung...tempat yang tidak pernah kusangka akan berdomisili dan memperoleh pekerjaan di kota ini. Di saat hati tak tentu arah, bimbang dengan jalan kehidupan yang harus kupilih. Di saat asa tak kunjung menjadi nyata, dan tuntutan hidup yang seolah tak memberi pilihan dan waktu untuk berpikir panjang. Hanya satu yang kupinta padaNya, semoga apa yang kupilih tidak salah langkah, dan semua yang kujalani saat ini adalah jalan yang Ia terangi dengan cahayaNya, hikmah dan banyaknya kebaikan, serta secercah harapan yang selama ini terasa semakin memudar.

Satu per satu kepingan mimpi kembali kukumpulkan dan berharap bukan hanya bayangan semu, senantiasa berdoa akan kasih sayang dan petunjuk serta anugerahNya, serta ikhtiar yang aku sendiri tidak bisa menilai apakah sudah baik dan benar adanya, apakah sudah maksimal segala yang kucurahkan selama ini. Yang tertinggal hanyalah kepasrahan padaNya mengenai waktu dan tempat yang kuharap menjadi saat terindah dalam hidupku. 

Tak bisa kupungkiri betapa pedihnya hati ini, betapa gelisah dan takutnya diri akan masa depan yang masih tak bisa kupahami. Kekhawatiran dan kesedihan ibu dan ayah seolah menjadi pelengkap dari kegundahan hati yang kututup rapat 8 tahun terakhir dari usiaku saat ini. Banyak kesalahan, kekhilafan, kesombongan, ketidaktahuan, keegoisan, ketidakpedulian yang saat ini berakhir menjadi sebuah penyesalan. Dan yang dapat kulakukan saat ini ialah mengintrospeksi diri dan memperbaiki segala kesalahan di masa lalu, berharap tidak akan terulang lagi kesalahan yang sama, dan menjadi pelajaran untukku dan anak cucuku kelak. 

Mungkin Allah Swt ingin mengajariku arti empati yang sebenarnya, bukan sekedar ucapan tetapi juga perasaan dan hati yang utuh untuk bisa peduli melakukan yang terbaik yang dapat kulakukan untuk membantu sesama, menghargai orang lain dengan baik, dan dapat mengambil banyak hikmah dan juga pelajaran atas semua yang kutemui dalam hidup ini.

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh urusan orang beriman itu begitu menakjubkan, karena pasti berujung pada kebaikan. Dan hal itu hanya terjadi pada diri orang beriman.Jika mengalami hal yang menyenangkan, dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan. Dan jika mengalami hal yang menyedihkan, dia bersabar dan hal itu pun merupakan kebaikan.” 
[HR. Muslim].

Ya Rabb...semoga kami bisa melakukan sebagaimana kekasihMu Rasulullah SAW ajarkan, karuniakanlah kami hati yang lapang, jiwa yang bersih, amalan yang utuh, akhlak yang mulia, kasih sayang yang berlimpah, kepedulian yang tinggi, keikhlasan dan kesabaran yang sempurna, sehingga kami pantas mendapatkan ridho dan kasih sayangMu serta rahmatMu.