Ta'aruf...
mungkin kata ini sudah tidak lagi asing di telinga kita
kata yang berarti "mengenal" atau bermakna perkenalan atau "introduction" dalam bahasa inggris
Ta'aruf sendiri berasal dari bahasa Arab, biasanya ini sering dimaksudkan ketika kita bertemu dengan orang baru atau teman baru dalam kelompok Tarbiyah. Orang bilang tak kenal maka ta'aruf...
Namun seiring berjalannya waktu, di Indonesia sendiri ta'aruf memiliki makna lain yaitu ketika seorang ikhwan atau akhwat ingin mencari pasangan lewat cara yang Islami. Ta'aruf merupakan jembatan untuk mempertemukan mereka agar tidak terjerumus dalam sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT yaitu "pacaran".
Ta'aruf biasanya tidak hanya dilakukan oleh dua orang yang ingin saling mengenal tersebut, tetapi dibutuhkan perantara agar tidak terjerumus atau salah dalam melakukan proses perkenalan tersebut. Dibutuhkan perantara yang paham agama dan mengenal kedua belah pihak atau ada perwakilan dari masing-masing pihak.
Terlepas dari makna ta'aruf tersebut, terdapat satu permasalahan yang kadang sering sulit untuk dimengerti dan dipahami ketika seseorang membutuhkan proses itu sementara ia berada di lingkungan yang tidak mendukung atau dengan kata lain ia kesulitan mencari perantara yang tepat. Ketika seseorang tidak berada dalam suatu jamaah dan bahkan kadang seseorang yang berada dalam jama'ah pun kesulitan untuk melakukannya karena tidak adanya perhatian dari teman dan lingkungan jama'ah di sekitarnya. Hal ini sering menjadi permasalahan yang sering terlupakan oleh kita. Kurangnya perhatian kita akan rekan atau sahabat juga keluarga yang tak kunjung menikah sementara usia mereka sudah sangat matang. Kita sering hanya melihat dari sisi luar tanpa tau sebab dan alasan mereka masih saja berstatus lajang. Mungkin memang banyak juga yang tidak pede untuk menikah karena tidak mempunyai persiapan namun juga banyak yang merasa kesulitan melakukan proses itu tanpa bantuan orang lain. Meskipun sebenarnya masalah finansial tidak boleh dijadikan alasan untuk menundanya jika memang ia orang yang paham agama dan yakin akan janji Allah yang akan melapangkan rezeki seseorang dengan menikah, tentulah tidak akan terlontar kata-kata itu dari lisannya.
Kadang seseorang yang tadinya begitu perhatian dan sadar betul akan hal ini menjadi lupa ketika ia sudah terlepas dari masalah yang satu ini. Ketika ia dengan mudahnya bertemu pasangan hingga akhirnya dapat menikah dan mempunyai anak, seolah-olah ia beranggapan orang lain pun akan seperti dirinya sehingga ini bukan merupakan masalah baginya dan ia tidak terlalu perduli dengan orang lain di sekitarnya.
Aku...mungkin saat ini adalah termasuk seseorang yang diceritakan di atas, namun aku yakin waktunya akan datang, saat yang begitu kunantikan itu karena aku percaya akan janjiNya dan hanya padaNyalah kumohonkan atas semua harapan dan keinginan itu.
Dengan kondisiku saat ini, juga lingkungan kerjaku membuatku menyadari bahwa memang pencarian seseorang (the one) atau tulang rusuk kita memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun setiap hari kita banyak bertemu dengan lawan jenis namun ketika Allah belum menghendaki maka tetap saja ia tak nampak oleh kita, begitupun juga dengan ia yang sedang mencari kita.
Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita dalam melaksanakan suatu niat yang baik ini, semoga Allah menyegerakan dan menjawab doa-doa kita sesuai prasangka dan impian kita. Amiiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar