Adakah orang yang tidak pernah merasakan takut di dunia
ini??? Rasanya tidak ada, setiap orang pasti pernah merasakan takut, karena
rasa takut itu adalah fitrah manusia.
Takut mati, takut terhadap makhluk halus,
takut terhadap hewan buas, takut miskin, takut gagal, takut gelap, takut ini,
takut itu…banyak sekali ketakutan-ketakutan dalam diri kita, hidup kita. Rasa
itu memang wajar adanya selama dalam kadar tertentu dan tidak selalu
berkepanjangan sehingga menyebabkan sesuatu penyakit yang sering disebut
“phobia”.
Berbicara mengenai “takut”, terkadang aku tidak mengerti
terhadap orang yang menikmati ketakutan itu sendiri dan seolah-olah rasa takut itu menjadi sebuah hiburan. Ketika
seseorang menjadi “candu” akan film horror, film pembunuhan (psycho) yang
begitu sadis, film peperangan dimana nyawa seseorang tidak berarti dan mudah
sekali penyiksaan dan pembunuhan terjadi. Seolah-olah semua kejadian
menyeramkan itu hanyalah sebuah drama dan tontonan. Namun pernahkah mereka
berfikir ketika itu terjadi pada diri kita, hidup kita saat ini. Mungkin itu
akan seperti neraka dunia jika benar-benar terjadi di sekitar kita. Neraka yang
hanya sepersekian persen dari neraka yang sebenarnya, dimana hukumNyalah yang
akan berlaku nantinya.
Mungkin terlalu mengerikan untuk membayangkan tentang
nerakaNya. Bahkan untuk sekedar membayangkan kejadian di film jika itu menjadi
sebuah kenyataan.
Bagaimana jika ketakutan itu dikaitkan dengan kehidupan yang
saat ini dijalani, ketakutan yang mungkin terlihat sepele tapi kita memang
perlu takut jika tidak menyadarinya. Takut ketika waktu begitu cepat berlalu
sementara kita sibuk dengan dunia kita dan lupa mempersiapkan bekal untuk
bertemu denganNya...takut ketika tidak dapat menggunakan waktu dan usia yang
diberikan untuk dapat melakukan hal terbaik yang dapat kita perbuat... takut
ketika tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya...takut ketika diri
ini diperbudak oleh nafsu, uang, sehingga tanpa kita sadari kita tidak pernah
menghargai waktu kita dengan baik.
Seorang sahabat Rasulullah mengatakan bahwa “waktu itu ibarat pedang”.
Seorang sahabat Rasulullah mengatakan bahwa “waktu itu ibarat pedang”.
Jikalah waktu itu bagaikan pedang, entah berapa
gores pedang yang telah mengenai tubuh kita, entah berapa banyak darah yang
mengalir dari tubuh ini karena terkena goresan dari pedang tersebut, entah
berapa lama kita dapat bertahan untuk tidak terkena goresan dari pedang itu.
Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya, dimana banyak
dari kita yang salah kaprah dan mengikuti budaya mereka orang-orang kafir yang
menganggap bahwa “waktu itu adalah uang”, sehingga kita berkejar-kejaran dan
saling berlomba-lomba untuk mendapatkannya, untuk saling menunjukkan
eksistensinya dengan uang, pangkat dan jabatan yang dimiliki. Merasa hebat
ketika semua orang dapat tunduk pada kita karena kekuasaan dan harta yang kita
miliki.
Membahas ketakutan mungkin tidak ada habisnya, karena
ketakutan adalah buah dari pikiran kita. Ketika kita berpikir takut maka
ketakutanpun akan datang menghampiri diri sehingga semuanya terlihat menakutkan.
Namun ketika kita dapat mengatasinya dengan baik maka ketakutan itupun akan
hilang jika kita terus selalu mendekatkan diri padaNya, Ia yang satu-satunya
pantas dan seharusnya kita takuti, karena hanya Ialah yang berhak untuk
ditakuti. Takut jika Ia tidak perduli pada kita, takut jika apa yang kita
lakukan tidak diridhai olehNya, takut jika tidak melakukan perintahNya. Dialah
Rabbul Izzati, Allah azza wa Jalla, Allah yang satu, Tuhan dan Pencipta kita
dan tidak ada satupun yang dapat menyerupaiNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar