Dulu…paling cintaaa banget sama
Arcview 3.3 dan males beralih ke Arcgis meskipun orang-orang udah banyak
memakai ArcGIS dan meninggalkan Arcview karena katanya ArcGIS punya banyak
kelebihan dibandingkan pendahulunya baik Arcinfo, arcview, mapinfo, terutama
dalam hal analisis sama processingnya yang lebih cepat dan tampilan layoutnya
yang lebih bagus dan lebih keren katanya.
Walaupun di luar lagi
rame-ramenya, tetep gak mau meninggalkan Arcview karena saat itu merasa arcgis
sendiri juga punya banyak kekurangan yaitu softwarenya yang membutuhkan memory
cukup besar untuk menginstalnya, computer yang jadi lemot karena arcgis,
instalnya ribet, editingnya susah, gak bisa ini gak bisa itu (hehe, menurut
pendapat pribadi karena belum mengenal arcgis lebih jauh :P), dan juga 1 hal
yang paling merasa ribet karena gak bisa melayout banyak dalam 1 project
seperti halnya arcview.
Tapi, ternyata semua anggapan itu
salah setelah sedikit demi sedikit mulai mengenal Arcgis, mulai mencoba
menggunakan dan mulai banyak tahu tentang arcgis…wow kereen..hehe jadi berubah
180 derajat jadi cinta sama Arcgis deh sekarang hehe…tapi tetep arcview gak
bisa terlupakan karena pada saat skripsi arcviewlah yang banyak membantuku
membuat peta ;)
Oke deh tanpa perlu berpanjang
cerita (padahal udah cerita panjang :P), berikut salah satu aplikasi yang
dulunya aku dan mungkin teman-teman yang belum tau berpikir arcgis gak bisa
seperti arcview yang bisa membuat layout banyak dalam 1 project.
Let’s Start!!!
- Pertama-tama buka dulu jendela ArcGISnya.
- Klik “Customize – Toolbars – Data Driven Page” (jangan lupa ini untuk ArcGIS 10 lho y, klo arcgis 9.2/ 9.3 membutuhkan ekstensi tambahan as gak include pada saat install, dan namanya DS Map Book)
Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Begini nih tampilan Data driven
pagenya
3. Setelah
muncul jendela driven pagenya, Klik “Data driven page setup” (posisinya ada di
bagian paling kiri dari jendela), dapat di lihat gambar berikut :
Lalu akan muncul seperti berikut
:
4. Setelah
muncul jendela seperti di atas :
-
Klik “enable data driven page”
-
Data frame : data
-
Layer : klik grid yang dipakai
-
Name field : page name
-
Sort field : page number
-
Klik “sort ascending”
-
Starting page number :1
-
ok
5. Untuk judulnya bisa pakai link, jadi judul akan menyesuaikan index peta. Caranya :
Klik “page text”
yang ada di sebelah kanan jendela driven page, klik “data driven page name”
Nanti akan
muncul “text”, klik 2 kali lalu masukkan nama/judul peta di awal rumus yang
sudah ada.
Catatan : rumus
yang sudah ada jangan dihapus yaa…
MEMBUAT AOI DI INSET SECARA OTOMATIS
(Agar index di inset mengikuti index pada peta layout menggunakan driven page)
(Agar index di inset mengikuti index pada peta layout menggunakan driven page)
Klik “inset” - properties - extent indicators - OK
Kemudian
klik file grid yang dijadikan index - klik kanan - properties - Defenition query - klik “Enable”
Page name field : klik “page name” – ok
Agar pada saat menggeser index skalanya
tidak berubah, berikut caranya :
Klik
“driven page setup” (posisi paling kiri)
Pilih
: Extent - center and maintain
current scale
ketika
index dipindah-pindah skala tidak akan berubah ;)
Gimana bingung
tak?? Mudah-mudahan enggak ya coz simple aja kok, semoga dapat dipahami :)
Insya Allah nanti akan ditambahkan penjelasannya yang lebih lengkap dengan gambar dan contoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar