expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 03 Juli 2021

Too late to apologize

Pernah gak kamu ngerasa sangat yakin dengan keputusanmu, namun pada akhirnya kamu menyadari bahwa kamu telah mengambil keputusan yang salah. Ketika orang-orang yang kamu sayangi menjadi sedih dan kecewa karenanya. Ketika kamu pun akhirnya dapat berpikir dengan logika dan tidak hanya mengutamakan ego dan perasaanmu saja. Namun ketika perasaan menyesal itu hadir, waktu dan keadaan sudah tidak dapat terulang lagi dan kesempatan untuk mengakuinya dan memulai kembali telah hilang. Sehingga menyebabkan penyesalan yang begitu besar dalam hatimu. Bahkan tangisan pun tak mampu meredakan sedihmu, seolah tidak ada jalan keluar untuk mendamaikan hatimu ataupun memperbaiki keadaan yang telah berjalan salah karena sikap dan keputusanmu. Meminta maaf pun menjadi tak berguna karena bukan penerimaan maaf yang kau butuhkan tetapi kesempatan yang sama seperti saat itu.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk dapat meneruskan hidup dan kembali bangkit. Selain tentunya memerlukan pengakuan dan permohonan taubat kepada Tuhanmu atas segala kesalahan yang telah kau buat. Dapatkah hatimu yang telah terserak kembali menjadi utuh dan pulih dari rasa sakit yang terasa begitu perih namun tidak berdarah ataupun tampak oleh orang lain. Hanya Dia yang Maha Tahu akan rasa yang kau pendam dalam hatimu. Bahkan orang terkasihpun tak ingin kau tampakkan segala rasa yang membuncah dalam hatimu. Ingin mengakui dan menceritakan perasaanmu namun setiap kali ingin melakukannya, saat itu pula lidahmu terasa kaku, matamu terasa panas, pikiranmu melayang membayangkan bagaimana perasaan mereka yang telah kau kecewakan. Akankah mereka dapat menanggapinya dengan tenang dan ikhlas dengan keadaan yang sudah terlanjur terjadi. Ataukah mereka hanya berusaha untuk tegar di depanmu, namun kekecewaan dalam hatinya kembali terasa dan lebih menyesakkan dari apa yang kau bayangkan.

Ketika kamupun mulai bertanya apa yang sebenarnya kau cari, apa yang benar-benar kamu inginkan dalam hidupmu. Apa yang dapat membuatmu bahagia, dan kebahagiaan seperti apa yang kau inginkan dalam hidupmu? Katanya untuk dapat membahagiakan orang lain kita harus dapat membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu. Jika kita sudah merasa bahagia dengan hidup kita, apa yang kita jalani, penerimaan terhadap diri sendiri secara utuh, maka kita tidak akan mencari kebahagiaan diluar itu...tetapi kita akan dapat menebarkan kebahagiaan itu terhadap orang lain dan sekitar kita. Begitu juga dalam hal mencari pasangan dan sebuah pernikahan. 

Kini, yang dapat dilakukan hanyalah memulai kembali semuanya dari awal, atau kamu dapat menyebutnya dari titik nol (0) sebagaimana halnya keberadaanmu saat ini yang berada di nol kilometer. Berharap dapat menemukan arah yang benar dan jelas, agar tak ada lagi keraguan yang muncul dari hatimu. Berdoa dan pasrah pada kehendakNya, serta memohon kebaikan-kebaikan yang mungkin tak pernah kau bayangkan sebelumnya, berdoa akan keberkahan dalam setiap langkah hidupmu dan jalan yang telah kau pilih. Semoga Dia selalu menuntunmu dan menunjukkan arah yang benar dan lurus, sehingga tak akan ada lagi penyesalan itu nanti. Semoga Allah karuniakan keajaiban dan karunia yang tak pernah kau sangka yang akan menjadi jalan terbaikmu dalam mengarungi kehidupan ini dan menyiapkan bekal yang cukup untuk layak menemuiNya nanti ketika saat tiba waktumu menghadapNya.