expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 04 Januari 2014

Wallahu A'lamu :)

Sebagai seorang muslim dan orang yang beriman kepada Allah SWT, pastinya kita menyadarai bahwa hidup tidak akan pernah lepas dari masalah. Berbagai masalah yang kita hadapi sehari-hari merupakan ujian/ cobaan hidup yang Allah berikan agar kita senantiasa ingat kepadaNya dan juga sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT agar kita tidak menjadi lalai dan terlena dengan segala nikmat yang diberikan dan juga dengan berbagai perhiasan dunia yang penuh gemerlap ini. 

Berbagai masalah tersebut membuat kita sadar bahwa hanya kepadaNyalah tempat kita kembali, dan juga tempat kita memohon pertolongan. Dengan melewati sebuah masalah, menjadikan kita orang yang baru, membuat kita menjadi lebih kuat dan tegar serta menjadikan iman kita setingkat lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, jika kita dapat melewati itu semua dengan baik, sabar, dan ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda, bahwa hati seorang mukmin itu terbagi atas 2, yaitu Syukur dan Sabar. Seseorang yang beriman jika diberikan nikmat oleh Allah SWT maka ia senantiasa bersyukur, dan sebaliknya ketika ia diuji dengan cobaan dan masalah, maka ia senantiasa bersabar dalam menjalaninya. Begitu indahnya hati seorang mukmin, dengan dua hal tersebut membuat mereka menjadi orang yang tenang dan jauh dari perasaan gelisah.

Hal ini dapat terjadi karena Ma'rifatullah (mengenal Allah), mereka telah mengenal Rabbnya dengan baik, dan senantiasa yakin atas ketetapanNya. Apabila seseorang telah mengenal Allah, maka akan hilang segala tu'mah/suuzhon/prasangka buruk kepada Allah SWT. Yang ada hanyalah hikmah atas segala ujian yang diberikan, selalu dapat melihat kebaikan dan hikmah dari setiap masalah yang dilewati dan ujian yang dijalani.

Namun sebagai seorang manusia yang fitrahnya mempunyai nafsu, sehingga seringkali kita terjebak dalam perasaan dan prasangka yang sering menjerumuskan kita sehingga tidak yakin akan ketetapan Allah SWT. Kita sering merasa iri dengan hamba-hambaNya yang mungkin dimata kita terlihat tidak baik dan bahkan kafir, namun diberikan nikmat dan kesenangan hidup yang berlimpah oleh Allah, sehingga kita merasa heran dan bertanya-tanya kenapa tidak dianugerahi nikmat yang jauh lebih baik karena keimanan kita. Oleh karena itu Allah SWT menjelaskan dalam firmanNya Q.S. Al An'am ayat 44 :

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka. Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa"

Begitulah Allah SWT menjelaskannya, bahwa nikmat dan kesenangan yang diberikan kepada orang-orang fasik dan juga orang-orang kafir, itu semua hanyalah istidraj, yang tidak lain hanyalah untuk membuat mereka semakin lalai dan terlena dengan itu semua di dunia ini, dan bersifat sesaat/sementara dimana suatu saat nanti Allah SWT akan mengambil itu semua dengan tiba-tiba dan mereka hanya bisa terpana dan menyesali atas kelalaian yang telah mereka perbuat.

Berbeda halnya dengan orang mukmin, yang Ia beri semua nikmatNya dengan kasih sayang serta segala ujian agar hamba-hambaNya dekat dengan Sang Pemiliknya (Rabbnya) dan agar tidak lalai dengan segala kesenangan yang diberikan. Wallahu a'lam bisshowwab.... Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.